JAM

v

Rabu, Februari 16, 2011

Database Rental

Sebelumnya q posting database perpustakaan,, skarang q postingin lagi database rental, semoga entitas-entitas ini cukup membantu,,

create database rental
use rental
create table motor
(no_motor char(10) not null,
nama_motor varchar(15) not null,
merk_motor varchar(15) not null,
tahun_keluar int not null,
biaya_sewa money
primary key(no_motor))
create table motor_inventaris
(no_inventaris char(10) not null,
no_motor char(10) not null,
no_polisi char(10)not null,
no_mesin char(10) not null,

primary key(no_inventaris),
constraint fk_mo foreign key(no_motor) references motor(no_motor))
create table pelanggan
(no_pelanggan char(10) not null,
nama_pelanggan varchar(30) not null,
alamat varchar(30)not null,
no_telp varchar(30) not null,
no_identitas varchar(30) not null,
primary key(no_pelanggan))

create table sewa
(no_sewa char(10) not null,
no_kembali char(10) notnull,
no_pelanggan char(10) not null,
no_inventaris char(10) not null,
jaminan varchar(30) not null,
tgl_sewa datetime

primary key(no_sewa),
constraint fk_pe foreign key (no_pelanggan) references pelanggan(no_pelanggan),
constraint fk_in foreign key(no_inventaris) references motor_inventaris(no_inventaris))

create table kembali
(no_kembali char(10)not null,
no_sewa char(10) not null,
denda money,
keterlambatan varchar(30) not null,
tgl_kembali datetime

primary key(no_kembali),
constraint fk_sewa foreign key (no_sewa) references sewa(no_sewa))

insert into motor values('01m','Jupiter-Z','Yamaha','2003','20000')
insert into motor values('02m','Jupiter-Z','Yamaha','2007','20000')
insert into motor values('03m','Ninja-RR','Kawasaki','2003','50000')
insert into motor values('04m','V-ixion','Yamaha','2009','50000')
insert into motor values('05m','Scorpio-Z','Yamaha','2009','50000')
insert into motor values('06m','Revo','Honda','2009','20000')
insert into motor values('07m','Smash','Susuki','2003','20000')
insert into kembali values('01k','01s','70000','Satu_Bulan','2010/03/01')
insert into kembali values('02k','02s','140000','Dua_Bulan','2010/04/07')
insert into kembali values('03k','03s','100000','Satu-Bulan','2010/08/02')
insert into kembali values('04k','04s','200000','Dua_Bulan','2010/09/09')
insert into kembali values('05k','05s','100000','Satu_Bulan','2010/07/03')
insert into kembali values('06k','06s','70000','Satu_Bulan','2010/05/06')
insert into kembali values('07k','07s','140000','Dua_Bulan','2010/04/03')
insert into motor_inventaris values('01mi','01m','R53421WK','ER1000')
insert into motor_inventaris values('02mi','02m','B34567UR','UI2000')
insert into motor_inventaris values('03mi','03m','D67895KO','OP3000')
insert into motor_inventaris values('04mi','04m','K98765IP','PO4000')
insert into motor_inventaris values('05mi','05m','L87645JK','KL5000')
insert into motor_inventaris values('06mi','06m','B87965YT','GR6000')
insert into motor_inventaris values('07mi','07m','H56789JH','YU7000')

insert into pelanggan values('01p','Adi','Jl.Mangga','0210000','i12345')
insert into pelanggan values('02p','Farhan','Jl.Kancil','0816789','i23456')
insert into pelanggan values('03p','Farhan','Jl.Semeru','08123456','i34567')
insert into pelanggan values('04p','Beoji','Jl.Beo','08167895','i45678')
insert into pelanggan values('05p','Abbas','Jl.Kelinci','08134256','i56789')
insert into pelanggan values('06p','Ariel','Jl.Sukarno','0818888','i67891')
insert into pelanggan values('07p','Luna','Jl.Jakarta','08189765','i78965')

insert into sewa values('01s','01p','01mi','Rumah','2010/01/01')
insert into sewa values('02s','02p','02mi','Mobil','2010/01/01')
insert into sewa values('03s','03p','03mi','Sertifikat_Tanah','2010/02/01')
insert into sewa values('04s','04p','04mi','MObil','2010/02/02')
insert into sewa values('05s','05p','05mi','Mobil','2010/04/07')
insert into sewa values('06s','06p','06mi','Rumah','2010/03/06')
insert into sewa values('07s','07p','07mi','Sertifikat_Tanah','2010/03/02')


Baca Selengkapnya......

Membuat Database Perpustakaan

What's up bro,,nih aq posting query buat database perpustakaan,, semoga ini bermanfaat,,,

Create database Perpustakaan
Use perpustakaan

create table Buku
(Kode_buku char(7)not null,
nama_buku varchar(20)not null,
jenis_buku varchar(20)not null,
judul_buku varchar(20)not null,
pengarang varchar(20)
primary key(Kode_buku))

create table Anggota
(Kode_anggota char(7)not null,
nama_anggota varchar(20)not null,
alamat varchar(20)not null,
no_telp varchar(20)not null,
kota varchar(20)not null,
primary key(Kode_anggota))

create table Pinjam
(No_pinjam char(7)not null,
Kode_anggota char(7)not null,
Kode_buku char(7)not null,
tgl_pinjam datetime,
tgl_kembali datetime,
constraint pk_Pin primary key(No_pinjam,Kode_anggota,Kode_buku),
constraint fk_kdanggota foreign key(Kode_anggota)references Anggota(Kode_anggota),
constraint fk_kdbuku foreign key(Kode_buku)references Buku(Kode_buku))

Mengisi Tabel

insert into buku values('01','diponegoro','sejarah','perjuangan','didik sugianto')
insert into buku values('02','diponegoro','sejarah','perjuangan','didik sugianto')
insert into buku values('03','uang','perekonomian','duit','helmi')

insert into anggota values('01','sugianto','jl.koe','99998','jakarta')
insert into anggota values('02','dani','jl.cileduk','098765','semarang')
insert into anggota values('03','dani','jl.mangga','08799','cilacap')

insert into pinjam values('1003001','01','01','2010/03/01','2010/03/10')
insert into pinjam values('1004002','02','02','2010/04/02','2010/04/11')
insert into pinjam values('1005003','03','03','2010/05/03','2010/05/12')


Baca Selengkapnya......

Senin, Januari 11, 2010

Internet Protocol Versi 6

Alamat IP versi 6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Selayang pandang
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (:). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan Alamat setelah dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
• Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
• Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
• Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:
• Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
• Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
• Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6.
Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Unicast Address
Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
• Alamat unicast global
• Alamat unicast site-local
• Alamat unicast link-local
• Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
• Alamat unicast loopback
• Alamat unicast 6to4
• Alamat unicast ISATAP
Unicast global addresses
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).
Field Panjang Keterangan
001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
Top Level Aggregation Identifier (TLA ID) 13 bit Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
Res 8 bit Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).
Next Level Aggregation Identifier (NLA ID) 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu.
Site Level Aggregation Identifier (SLA ID) 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID).
Unicast site-local addresses
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan
111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local
Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast link-local address
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.
Field Panjang Keterangan
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000 64 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast unspecified address
Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback Address
Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat IPv4 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi alamat IPv6 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, yakni 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.
Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.
Field Panjang Keterangan
11111111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.



Baca Selengkapnya......

Senin, Desember 21, 2009

Cellular Tecnology

Sebuah jaringan selular adalah sebuah jaringan radio yang terdiri dari sejumlah sel radio (atau hanya sel) masing-masing dilayani oleh minimal satu lokasi pemancar tetap dikenal sebagai sel situs atau base station. Sel-sel ini meliputi bidang-bidang tanah yang berbeda untuk menyediakan cakupan radio daerah yang lebih luas daripada wilayah satu sel, sehingga jumlah variabel transceiver portabel dapat digunakan dalam satu sel dan bergerak melalui lebih dari satu sel selama transmisi.

Jaringan selular yang menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan solusi alternatif:

* Peningkatan kemampuan
* Mengurangi pemakaian daya
* Besar cakupan area
* Mengurangi gangguan dari sinyal lain

Sebuah contoh sederhana telepon non-sistem selular adalah sopir taksi tua sistem radio di mana perusahaan taksi mempunyai beberapa pemancar yang berbasis di sekitar kota yang dapat berkomunikasi langsung dengan masing-masing taksi.
Membedakan sinyal dari beberapa pemancar, frekuensi Division Multiple Access (FDMA) dan code division multiple access (CDMA) dikembangkan.

Dengan FDMA, transmisi dan penerimaan frekuensi yang digunakan dalam setiap sel yang berbeda dari frekuensi yang digunakan dalam setiap sel tetangga. Secara sederhana sistem taksi, sopir taksi disetel secara manual pada frekuensi sel yang terpilih untuk mendapatkan sinyal yang kuat dan untuk menghindari gangguan dari sinyal dari sel lain. Prinsip CDMA lebih kompleks, tapi mencapai hasil yang sama; terdistribusi transceiver dapat memilih satu sel dan mendengarkan. Lain yang tersedia metode multiplexing seperti polarisasi Division Multiple Access (PDMA) dan waktu Division Multiple Access (TDMA) tidak dapat digunakan untuk memisahkan sinyal dari satu sel ke sel berikutnya karena akibat dari kedua bervariasi dengan posisi dan ini akan membuat pemisahan sinyal hampir mustahil . Time Division Multiple Access, bagaimanapun, digunakan dalam kombinasi dengan baik FDMA atau CDMA dalam sejumlah sistem untuk memberikan beberapa saluran dalam cakupan area dari satu sel.

Dalam kasus sederhana dari perusahaan taksi, masing-masing radio memiliki saluran dioperasikan secara manual selektor tombol untuk mencari frekuensi yang berbeda. Sebagai pembalap bergerak di sekitar, mereka akan berubah dari saluran ke saluran. Pembalap tahu mana yang kira-kira apa frekuensi yang mencakup daerah. Ketika mereka tidak menerima sinyal dari pemancar, mereka akan mencoba saluran-saluran lain sampai mereka menemukan satu yang bekerja. Sopir taksi hanya berbicara satu pada satu waktu, ketika diundang oleh stasiun pangkalan operator (dalam arti TDMA).

Ada beberapa konsep di belakang ponsel, termasuk fisika di balik jaringan dan menara yang menghubungkan telepon seluler.
Konsep

Konsep radio selular dapat digunakan untuk menjelaskan diffening resepsi di berbagai lokasi.

Area yang akan disertakan dengan layanan radio dibagi ke dalam sel. Masing-masing sel-sel ini diberikan rentang frekuensi (f1 - f6) dan mereka masing-masing memiliki stasiun basis radio yang sesuai. Kelompok frekuensi dapat digunakan kembali dalam sel-sel lain dengan mengingat bahwa hal itu tidak digunakan kembali di sel yang bersebelahan seperti yang akan menyebabkan gangguan co-channel. Interferensi co-channel terjadi ketika frekuensi yang digunakan kembali dalam sel tetangga yang berdekatan. Sebuah menggunakan kembali jarak, D adalah dihitung sebagai

D = R \ sqrt (3N), \,

di mana R adalah jari-jari sel dan N adalah jumlah sel per cluster. Sel dapat berbeda-beda di jari-jari dalam rentang (1 km sampai 30 km). Bentuk sel dapat heksagonal, bulat atau tidak teratur terdefinisikan lain bentuk. Batas-batas sel juga dapat tumpang tindih antara sel yang bersebelahan. [1]
Struktur jaringan selular

Struktur sederhana mobile selular jaringan radio terdiri dari berikut:

* RBS: Radio base station
* MSC: Mobile Switching Centre
* PSTN: Public jaringan telepon diaktifkan

Konsep sel terdiri dari peralatan jaringan selular menyediakan jaringan selular untuk mobile station (MS) dan PSTN pengguna. Jaringan ini adalah dasar dari jaringan sistem GSM. Ada banyak fungsi yang dilakukan oleh jaringan ini dalam rangka untuk memastikan telepon pelanggan mendapatkan layanan yang diinginkan, beberapa dari mereka termasuk manajemen mobilitas, pendaftaran, panggilan diatur, dan penyerahan. Setiap MS terhubung ke jaringan melalui RBS dalam sel yang sesuai yang pada gilirannya terhubung ke MSC. MSC memungkinkan sambungan jaringan lain selain jaringan mobile. Link dari MS ke RBS disebut uplink sedangkan yang dari RBS ke MS disebut downlink; untuk informasi lebih lanjut, lihat GSM.

Saluran radio secara efektif menggunakan media transmisi melalui penggunaan skema multiplexing berikut: multipleks pembagian frekuensi (FDM), waktu pembagian multiplex (TDM), kode divisi multipleks (CDM), dan ruang divisi multipleks (SDM). Sesuai dengan skema multiplexing ini adalah teknik akses berikut ini: frekuensi Division Multiple Access (FDMA), waktu Division Multiple Access (TDMA), kode Division Multiple Access (CDMA), dan ruang Division Multiple Access (SDMA). [2]


Penyiar pesan dan paging

Hampir setiap sistem selular memiliki semacam mekanisme penyiaran. Ini dapat digunakan langsung untuk mendistribusikan informasi ke beberapa ponsel, umum, misalnya dalam sistem telepon selular, yang paling penting informasi penggunaan siaran adalah untuk mengatur saluran selama satu sampai satu komunikasi antara transceiver mobile dan stasiun pangkalan. Ini disebut paging.

Rincian dari proses paging agak berbeda dari jaringan ke jaringan, tetapi biasanya kita tahu jumlah terbatas sel-sel di mana ponsel ini terletak (kelompok sel ini disebut sebagai Area Lokasi di sistem GSM atau UMTS, atau Routing Area jika seorang sesi paket data yang terlibat). Pager terjadi dengan mengirimkan pesan penyiaran pada semua sel-sel. Pager pesan dapat digunakan untuk transfer informasi. Ini terjadi di pager, dalam sistem CDMA untuk mengirimkan pesan SMS, dan dalam sistem UMTS dimana memungkinkan untuk downlink latency rendah di koneksi berbasis paket.
Frekuensi reuse
Contoh menggunakan kembali frekuensi faktor atau pola 1 / 4

Peningkatan kapasitas dalam jaringan selular, dibandingkan dengan jaringan dengan satu pemancar, berasal dari fakta bahwa frekuensi radio yang sama dapat digunakan kembali di daerah yang berbeda untuk transmisi yang sama sekali berbeda. Jika terdapat pemancar tunggal sederhana, hanya satu transmisi dapat digunakan pada frekuensi tertentu. Sayangnya, ada pasti beberapa tingkat gangguan dari sinyal dari sel-sel lain yang menggunakan frekuensi yang sama. Ini berarti bahwa, dalam sistem FDMA standar, harus ada setidaknya satu kesenjangan antara sel sel yang menggunakan kembali frekuensi yang sama.

Faktor menggunakan kembali frekuensi adalah tingkat di mana frekuensi yang sama dapat digunakan dalam jaringan. Ini adalah 1 / K (atau K menurut beberapa buku) di mana K adalah jumlah sel-sel yang tidak dapat menggunakan frekuensi yang sama untuk transmisi. Nilai umum untuk menggunakan kembali frekuensi faktor adalah 1 / 3, 1 / 4, 1 / 7, 1 / 9 dan 1 / 12 (atau 3, 4, 7, 9 dan 12 tergantung pada notasi).

Dalam kasus sektor N antena pada base station yang sama situs, masing-masing dengan arah yang berbeda, situs stasiun pangkalan dapat melayani N sektor yang berbeda. N biasanya 3. Sebuah pola penggunaan kembali N / K menunjukkan pembagian lebih lanjut di frekuensi antara sektor N antena per situs. Beberapa saat ini dan sejarah pola reuse 3 / 7 (AMPS Amerika Utara), 6 / 4 (Nokia NAMPS), dan 3 / 4 (GSM).

Jika total bandwidth yang tersedia adalah B, setiap sel hanya dapat memanfaatkan sejumlah saluran frekuensi berkorespondensi dengan bandwidth B / K, dan masing-masing sektor dapat menggunakan bandwidth B / NK.

Code Division Multiple Access berbasis sistem menggunakan pita frekuensi yang lebih luas untuk mencapai tingkat yang sama transmisi FDMA, tetapi hal ini diimbangi dengan kemampuan untuk menggunakan faktor penggunaan kembali frekuensi dari 1, misalnya menggunakan pola penggunaan kembali 1 / 1. Dengan kata lain, yang berdekatan dengan stasiun pangkalan situs menggunakan frekuensi yang sama, dan berbagai base station dan pengguna yang dipisahkan oleh kode daripada frekuensi. Sedangkan N adalah ditampilkan sebagai 1 dalam contoh ini, bukan berarti sel CDMA hanya memiliki satu sektor, melainkan bahwa seluruh sel bandwidth juga tersedia untuk masing-masing sektor secara individual.

Tergantung pada ukuran kota, sebuah sistem taksi mungkin tidak memiliki frekuensi-reuse dalam kota sendiri, tapi jelas di kota-kota terdekat lain, frekuensi yang sama dapat digunakan. Di kota besar, di sisi lain, frekuensi-reuse tentu bisa digunakan.
Frekuensi telepon selular pola reuse. Lihat U. S. Paten 4.144.411

Walaupun asli 2-arah-sel radio menara berada di pusat sel-sel dan omni-directional, peta selular dapat digambar ulang dengan menara-menara telepon selular yang terletak di sudut-sudut segienam di mana tiga sel berkumpul. [3] Setiap Menara ini memiliki tiga set antena terarah ditujukan dalam tiga arah yang berbeda dan menerima / transmisi menjadi tiga sel yang berbeda pada frekuensi yang berbeda. Ini menyediakan minimal tiga saluran untuk setiap sel. Angka-angka dalam ilustrasi adalah nomor saluran, yang berulang setiap 3 sel. Sel besar dapat dibagi lagi menjadi sel yang lebih kecil untuk daerah volume tinggi. [4]
Gerakan dari sel ke sel dan penyerahan

Dalam sistem taksi primitif, ketika taksi menjauh dari menara pertama dan lebih dekat ke menara kedua, sopir taksi secara manual beralih dari satu frekuensi yang lain yang diperlukan. Jika komunikasi terganggu karena hilangnya sinyal, sopir taksi meminta operator stasiun pangkalan untuk mengulangi pesan pada frekuensi yang berbeda.

Dalam sistem selular, sebagai transceiver mobile terdistribusi bergerak dari sel ke sel selama komunikasi yang sedang berlangsung terus-menerus, berpindah dari satu sel frekuensi ke frekuensi sel yang berbeda dilakukan secara elektronik tanpa interupsi dan tanpa dasar atau manual operator stasiun switching. Ini disebut penyerahan atau handoff. Biasanya, saluran baru secara otomatis dipilih untuk unit mobile stasiun pangkalan baru yang akan melayaninya. Unit mobile kemudian secara otomatis beralih dari saluran yang aktif ke saluran baru dan komunikasi terus berlanjut.

Persis rincian dari sistem mobile berpindah dari satu stasiun pangkalan ke lainnya bervariasi dari sistem sistem. Sebagai contoh, dalam semua handovers GSM dan W-CDMA handovers antar-frekuensi stasiun mobile akan menguji reserved saluran sebelum mengganti saluran. Setelah saluran dikonfirmasi oke, jaringan akan memerintahkan unit mobil untuk beralih ke saluran baru dan pada saat yang sama mulai bi-directional komunikasi pada saluran baru. Dalam CDMA2000 dan W-CDMA frekuensi yang sama-handovers, kedua saluran akan benar-benar digunakan pada waktu yang sama (ini disebut penyerahan lembut atau lembut handoff). Dalam IS-95 antar-frekuensi handovers dan sistem analog yang lebih tua seperti NMT itu biasanya akan menjadi mustahil untuk menguji saluran target secara langsung saat berkomunikasi. Dalam hal ini teknik lain harus digunakan seperti pilot beacon IS-95. Ini berarti bahwa hampir selalu ada istirahat singkat dalam komunikasi ketika mencari saluran baru diikuti dengan risiko tak terduga kembali ke saluran lama.

Jika tidak ada komunikasi berlangsung atau komunikasi dapat terganggu, mungkin untuk unit mobile secara spontan bergerak dari satu sel ke sel lain dan kemudian memberitahukan base station dengan sinyal terkuat.
Frekuensi pilihan

Efek frekuensi cakupan sel berarti bahwa frekuensi yang berbeda melayani lebih baik bagi kegunaan yang berbeda. Frekuensi rendah, seperti 450 MHz NMT, melayani pedesaan sangat baik untuk cakupan. GSM 900 (900 MHz) adalah solusi yang cocok untuk perkotaan cahaya cakupan. GSM 1800 (1.8 GHz) mulai dibatasi oleh dinding struktural. Ini adalah kelemahan dalam hal cakupan, tetapi merupakan keuntungan memutuskan ketika datang ke kapasitas. Pico sel, meliputi e.g. satu lantai dari sebuah gedung, menjadi mungkin, dan frekuensi yang sama dapat digunakan untuk sel-sel yang praktis tetangga. UMTS, di 2.1 GHz sangat mirip dalam cakupan ke GSM 1800. Pada 5 GHz, 802.11a Wireless LAN sangat terbatas telah memiliki kemampuan untuk menembus dinding dan mungkin terbatas pada satu ruangan di beberapa bangunan. Pada saat yang sama, 5 GHz dapat dengan mudah menembus melewati jendela dan dinding tipis sehingga sistem WLAN perusahaan sering memberikan cakupan ke daerah-daerah baik di luar itu yang dimaksudkan.

Bergerak di luar rentang ini, kapasitas jaringan umumnya meningkat (lebih banyak bandwidth yang tersedia) tetapi cakupan menjadi terbatas untuk saling berhadapan. Link infra-merah telah dipertimbangkan untuk penggunaan jaringan selular, tetapi pada 2004 [update] mereka tetap dibatasi untuk terbatas point-to-point aplikasi.

Layanan sel mungkin juga bervariasi karena gangguan dari sistem transmisi, baik di dalam dan di sekitar sel. Hal ini benar terutama dalam sistem berbasis CDMA. Memerlukan penerima sinyal tertentu-to-noise ratio. Sebagai penerima bergerak jauh dari pemancar, daya ditransmisikan berkurang. Sebagai gangguan (kebisingan) naik di atas kekuatan yang diterima dari pemancar, dan kekuatan pemancar tidak dapat ditingkatkan lagi, sinyal menjadi rusak dan akhirnya tidak dapat digunakan. Dalam sistem berbasis CDMA, efek gangguan dari pemancar selular lainnya di sel yang sama di wilayah cakupan sangat ditandai dan memiliki nama khusus, sel pernapasan.

Kuno sistem radio taksi umumnya menggunakan frekuensi rendah dan diletakkan tinggi pemancar, mungkin didasarkan di mana stasiun radio lokal memiliki tiang. Ini memberikan cakupan yang sangat luas di sekitar area melingkar yang mengelilingi setiap tiang. Karena hanya satu pengguna yang dapat bicara pada satu waktu tertentu, cakupan area tidak berubah dengan jumlah pengguna. Pengurangan rasio sinyal terhadap kebisingan di tepi sel terdengar oleh pengguna seperti berderak-derak dan mendesis di radio.

Satu dapat melihat contoh dari cakupan sel dengan mempelajari beberapa peta cakupan yang disediakan oleh operator nyata pada situs web mereka. Dalam kasus tertentu mereka dapat menandai lokasi pemancar, dalam diri orang lain tersebut dapat dihitung dengan bekerja keluar titik terkuat cakupan.
Cakupan perbandingan

Tabel berikut ini menunjukkan ketergantungan frekuensi area cakupan satu sel dari jaringan CDMA2000: [5]
Frekuensi (MHz) Cell radius (km) Cell area (km2) Relatif Cell Count
450 48,9 7521 1
950 26,9 2269 3,3
1800 14,0 618 12,2
2100 12,0 449 16,2
Mobile phone jaringan

Contoh yang paling umum dari jaringan selular telepon selular (ponsel) jaringan. Sebuah ponsel adalah telepon portabel yang menerima atau membuat panggilan melalui situs sel (base station), atau menara transmisi. Gelombang radio digunakan untuk mentransfer sinyal ke dan dari telepon seluler. Besar wilayah geografis (mewakili jangkauan layanan selular) mungkin akan dipecah ke sel yang lebih kecil untuk menghindari line-of-sight kehilangan sinyal dan sejumlah besar ponsel aktif di suatu daerah. Di kota-kota, setiap sel situs ini memiliki jangkauan hingga sekitar ½ mil, sedangkan di daerah pedesaan, jangkauan sekitar 5 mil. Berkali-kali di daerah terbuka jelas, pengguna dapat menerima sinyal dari cellsite 25 mil jauhnya. Semua sel situs yang terhubung ke telepon selular pertukaran "switch", yang terhubung ke jaringan telepon umum atau untuk beralih lain dari perusahaan selular.

Sebagai pengguna telepon bergerak dari satu wilayah sel ke sel lain, switch perintah secara otomatis handset dan situs sel dengan sinyal yang lebih kuat (dilaporkan oleh masing-masing handset) untuk beralih ke saluran radio baru (frekuensi). Ketika handset menanggapi melalui situs sel baru, pertukaran switch sambungan ke situs sel baru.

Dengan CDMA, beberapa handset CDMA berbagi saluran radio tertentu. Sinyal-sinyal dipisahkan dengan menggunakan kode pseudonoise (PN code) spesifik untuk setiap telepon. Ketika pengguna bergerak dari satu sel ke yang lain, handset radio set up sel link dengan beberapa situs (atau sektor dari situs yang sama) secara bersamaan. Hal ini dikenal sebagai "soft handoff" karena, berbeda dengan teknologi selular tradisional, tidak ada satu titik yang ditetapkan di mana ponsel beralih ke sel baru.

Modern jaringan telepon selular menggunakan sel karena frekuensi radio adalah terbatas, berbagi sumber daya. Sel-situs dan mengubah handset frekuensi dibawah kontrol komputer dan menggunakan pemancar berkekuatan rendah sehingga sejumlah frekuensi radio dapat secara bersamaan digunakan oleh banyak penelepon dengan lebih sedikit gangguan.

Karena hampir semua ponsel menggunakan teknologi selular, termasuk GSM, CDMA, dan AMPS (analog), istilah "ponsel" adalah di beberapa daerah, terutama Amerika Serikat, digunakan secara bergantian dengan "ponsel". Namun, telepon satelit adalah ponsel yang tidak berkomunikasi secara langsung dengan tanah selular berbasis menara, tetapi dapat melakukannya secara tidak langsung melalui satelit.

Sistem lama mendahului prinsip selular mungkin masih digunakan di beberapa tempat. Nyata yang paling menonjol keluar terus digunakan oleh banyak operator radio amatir yang menjaga patch telepon di klub mereka 'VHF repeater.

Ada sejumlah teknologi seluler digital yang berbeda, termasuk: Global System for Mobile Communications (GSM), General Packet Radio Service (GPRS), Code Division Multiple Access (CDMA), Evolution-Data Optimized (EV-DO), Enhanced Data Rates untuk GSM Evolution (EDGE), 3GSM, Digital Enhanced Cordless Telecommunications (DECT), Digital AMPS (IS-136/TDMA), dan Integrated Digital Enhanced Network (iDEN).

Baca Selengkapnya......

ISDN ( Integrated Services Digital Network )

ISDN : Jaringan Telekomunikasi Digital Pelayanan Terpadu
Saluran telepon, yang awalnya hanya untuk komunikasi suara, sekarang sudah banyak dimanfaatkan juga untuk komunikasi data, teks dan gambar atau grafik. Apalagi dengan munculnya jaringan komputer global yang disebut Internet, perkawinan antara teknologi informasi dan telekomunikasi ini akan menjadikan dunia berada di genggaman Anda.


Bagaimana dengan jaringan telepon untuk itu?
Bayangkan, bila saat ini Anda memegang sebuah Laptop, kemudian dengan perantara telepon selular Anda masuk ke jaringan Internet, maka Anda sudah dapat melanglang buana. Anda berkomunikasi dengan kolega yang berada di lain benua, lewat sura, teks, data, citra dan bahkan video.

Namun, hal itu tidak akan terlaksana dengan baik bila jaringan telepon yang ada masih kurang mendukung terutama kecepatannya atau banyaknya data yang dapat disalurkan per satuan waktu. Untuk itulah, Indonesia dalam waktu dekat akan mengoperasikan Jaringan Digital Pelayanan Terpadu (JDPT) atau lebih dikenal dengan istilah aslinya sebagai Integrated Services Digital Network (ISDN).

Banyak keuntungan yang diperoleh bila komunikasi telepon, faksimil, teks, video, transmisi data, gambar dan jaringan komputer menggunakan layanan ISDN ini. Di antaranya adalah kecepatannya yang dapat mencapau 144 Kbps (Kilobit per second) atau bahkan hingga 2 Mbps (Megabit per second).

ISDN dapat digambarkan sebagai jaringan telekomunikasi melalui perombakan jaringan telepon, yang dapat melayani aplikasi suara maupun non suara seperti data, teks, citra, dan video pada satu jaringan yang sama.

Teknologi jaringan ini diprakarsai oleh H. Shimada pada suatu pertemuan CCITT tahun 1971. Kemudian, aplikasi ISDN segera terwujud setelah CCITT merekomendasikan standar Red Book (1985) dan standar Blue Book (1988) dalam wujud Narrow Band (N-ISDN).

ISDN dikembangkan dari jaringan telepon dengan mengusahakan agar tidak melakukan perubahan secara mendasar pada sentral telepon yang sudah ada. Sebab saat ini pada dasarnya jaringan telepon yang telah tersebar secara luas di dunia sudah menggunakan teknik digital pada bagian transmisi dan switching-nya.

Jika kita ikuti berita selama satu setengah dasawarsa terakhir, Indonesia telah secara gencar meluaskan jaringan dan mengganti seluruh sentral telepon analog ( telepon 0ntel) menjadi sentral telepon digital (Sentral Telepon Digital Indonesia, STDI). Perluasan jaringan memproyeksikan pemasangan sebesar 5 juta satuan sambungan (SST) pada akhir PELITA VI.

Sampai saat ini telah dilaksanakan kerja sama dengan mitra asing untuk pembangunan pertelekomunikasian di Indoensia. Tercatat perusahaan telekomunikasi Jepang, NEC dalam pembangunan STDI II (NEAX-61) dan AT & T (5ESS). Di samping adanya upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan , secara langsung maupun tidak langsung, ini merupakan upaya yang bagus untuk memperlancar evolusi ke arah JDPT.
STDI menjadi JDPT
Pengembangan STDI dengan kemampuan JDPT menganut beberapa pokok pikiran. Seperti, aplikasi tidak boleh mempengaruhi aplikasi non-ISDN yang sudah ada. Perubahan dari sentral non-ISDN menjdai sentral ISDN hanya bersifat tambahan (add-on). Pelanggan ISDN dan non-ISDN harus dapat ditangani dalam jaringan yang sama. Dengan kemajuan teknologi ISDN, jaringan STDI harus dapat menyesuaikan secara ekonomis.

STDI dapat berfungsi sebagai sentral lokal, interlokal, maupun internasional , bahkan dapat dipakai sebagai sentral lokal, interlokal, maupun internasional, bahkan dapat dipakai sebagai sentral mobile maupun dibentuk sebagai kontainer untuk dapat memenuhi permintaan beberapa feature yang menarik, seperti yang ditawarkan Telkom sebagai hotline, pemutaran nomor sandi, pengalihan nomor telepon, pemanggilan langsung, penerimaan ganda, dan fungsi-fungsi otomatisasi lainnya.

Aplikasi STDI ditata dengan struktur hardware berupa sentral yang terdiri atas subsistem-subsistem DLU (Digital Line Unit), LTG (Line Trunk Grup), SN (Switching Network), CCNC (Common Cannel Network Controller), CP (Coordination Processor). (Lihat Gambar A, dimana bagian yang ber-raster dianggap mula-mula belum ada).

Pada Gambar A terlihat bahwa STDI melakukan pengendalian proces secarra terdistribusi. Pensinyalan dan pemanggilan proses (call processing) dilakukan oleh prosedur di LTG. Sedangkan untuk operasi, pemeliharaan, dan database dilakukan oleh CP. Unit LTG dan CP ini bekerja sama dalam pengaturan komunikasi melalui Switching Network (SN).

Sementara itu untuk melaksanakan pensinyalan antar sentral, khususnya lapisan 1, 2 dan 3 dari protokol OSI (Open System Interconnection) dilakukan oleh CCNC. Untuk lapisan 4 (seperi telephone user part, atau ISDN user part) dilakukan oleh LTG.

DLU adalah unit konsentrator yang paling dekat dengan pelanggan. Alat ini menghubungkan sentral dengan pelanggan melalui LTG dibawa oleh sebuah atau dua primary digital carriers. Konversi sinyal analog dilakukan pada sisi ini guna mendukung kompatibilitas dengan pesawat telepon model lama. Modul konvensi yanag dipasang pada unit DLU ini disebut SLMA (Subscriber Line Module Analog).

Konsep ISDN adalah menyediakan jaringan digital antar pelanggan end-to-end (dari ujung ke ujung). Gambar B menjelaskan beda antara jaringan telepon yang sudah digital dengan jaringan ISDN, yang mana keseluruhan proses untuk komunikasi ISDN telah digital.

Sedangkan pada jaringan telepon digital, terdapat bagian analog pada sisi pelanggan. Dengan menambahkan sebuah konverter dari analog ke digital (A/D) dan dari digital ke analog ke digital (D/A) peralatan analog yang dimiliki pelanggan dapat berkomunikasi melalui sentral digital, dengan cara digitalisasi pada bagian pelanggan ini maka STDI berkembang ke arah JDPT.

Untuk mengubah STDI menjadi JDPT masih perlu ditambahkan beberapa modul dan sistem pensinyalan yang mendukung. Untuk pensinyalan antar sentral telepon ditentukan pensinyalan yang disebut Common Cannel Signalling (CCS) System No.7. Dengan digitalisasi dan model pensinyalan yang baru, maka siaplah diimplementasikan konsep ISDN ini.
Mekanisme Pelayanan
Dikenal dua macam cara untuk akses ke JDPT yaitu Basic Access (micro access) dan Primary Access (macro access).

Basic Access memiliki dua kanal berkecepatan 64 Kbps, untuk transmisi suara, data, text, dan grafik. Kanal ini disebut sebagai D-Channel. Dengan demikian akan terdapat jaringan dengan kecepatan (64 Kbps x 2) + 16 Kbps = 144 Kbps.

Simak kembali Gambar A. Terlihat bahwa terdapat bagian blok yang beraster. Bagian-bagian tersebut merupakan alat-alat yang ditambahkan pada STDI agar berfungsi menjadi JDPT. Dengan menambahkan modul SLMD (Subscriber Line Module Digital) dalam DLU, Basic Access JDPT dapat diaplikasi dalam STDI.

Dalam segi hardware, Basic Access mengenal dua macam interface yaitu U-Interfaace yang terpasang di antara sentral dan transmisi jaringan (Network Termination,NT) dan S-Interface yang terpasang di antara NT dan terminal pelanggan (lihat gambar C).

Dalam prakteknya, Basic Access masih menggunakan dua kawat tembaga sebagai kanal transmisi yang menghubungkan DLU dengan NT (bagian U-Interface). Tent ini merupakan penghematan yang sangat besar, sebab tidak ada pergantian struktur transmisi jaringan telepon yang sudah ada saat ini dan telah dipakai secara meluas.

Peralatan NT sendiri ditempatkan di rumah pelanggan dan memerlukan catu daya listrik untuk mengaktifkannya. Beberapa perusahaan mitra dari mancanegara yang turut berkiprah dalam proyek STDI telah siap dengan produk NT-nya.

Pada sisi pelanggan (bagian S-Interface), dipakai 4 buah kawat passive bus dengan panjang maksimal 150 m dan menggunakan ISDN socket. Terminal yang terhubung dapat mencapai maksimal delapan perangkat berbasisi teknologi ISDN. Tidak menutup kemungkinan terminal konvensional masih dapat dihubungkan ke NT melalui peralatan Terminal Adapter (TA). Disinilah letak keluwesan ISDN, masih bisa menggunakan telepon analog, maupun peralatan lain non-ISDN.

Primary Access terdiri atas 30 atau 23 B-Channel dan sebuah D-Channel 64 Kbps/detik dan dikenal dengan PCM30/PCM23. Pelanggan PABX (Privat Automatic Branch Exchange) dapat mempergunakan Primary Access, yaitu lembaga yang memerlukan komunikasi dengan transmisi berkecepatan tinggi. Kecepatan akses data melalui Primary Access bisa mencapai (30 x 64 Kbps) + 64 Kbps = 2 Mbps untuk PCM30 atau (23 x 64 Kbps) + 64 Kbps = 1,5 Mbps untuk PCM23.

Peralatan tambahan lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan STDI ke arah JDPT yaitu Service Module yang digunakan untuk berhubungan dengan pelayanan khusus seperi database, jaringan data, atau text konvensional. Di samping peralatan hardware, penggantian software perlu dilaksanakan juga untuk menambah fungsi-fungsi baru pelayanan ISDN.
Masa Depan
Tidak bisa dipungkiri bahwa para ahli di dunia sekarang sudah menemukan dan memperkenalkan teknik komunikasi yang lebih canggih, seperti pengembangan NISDN menjadi BISDN (Broadband ISDN) yang menyediakan lebar jalur yang lebih lebar untuk komunikasi, dari sekedar layanan telepon suara sampai gambar bergerak (video).

Teknologi ini menawarkan kecepatan transfer data sampai 100 Mbps (Mega Bit per detik). Disampaing itu telah dikembangkan pula teknik transfer data ATM (Asyncronous Transfer Mode) yang sanggup mengirimkan data pada kecepatan 140 Mbps, yangmendukung perkembangan ke arah Information Superhigway, semacam "jalan tol' lalu lintas komunikasi yang semakin padat itu.

Sekarang, kita wajib bersyukur dengan segera dibukanya layanan ISDN di Indonesia, yang kabarnya merupakan sumbangsih bidang Telkom kepada ibu pertiwi. Peresmiannya sendiri akan dilakukan pada saat ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-50.

Tent dengan segala pertimbangan yang sangat prinsipil, Indoensia akan mengikuti perkembangan bidang tertelekomunikasian dunia, sebagai manifestasik dari arah dan pandangan masa depan yang lebih baik.

Dengan segera diterapkannya layanan jaringan ISDN di Indoensia, paling tidak inilah salah satu wuduj nyata adaptaasi hasil perkembangan teknologi telekomunikasi yang canggih ini. q

Sumber : Harian Suara Pembaharuan dan beberapa sumber lainnya.

Baca Selengkapnya......

Senin, Desember 14, 2009

Automatic Teller Machine

ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine; di Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.

ATM dapat di temukan di restoran, mall, bandara dan market.

>>Magnetic Card Reader
Penggunaan ATM oleh nasabah dimungkinkan dengan adanya Kartu ATM. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima data. Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah.

Data yang Diacak

Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan meminta data PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di-input oleh nasabah. Kemudian setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak lain.

PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung ke sistem komputer bank untuk diverifikasi. Setelah data selesai diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke ATM. Nasabah akan dapatkan apa yang yang dimintanya di ATM.

Perlu nasabah ketahui bahwa mesin ATM tidak menyimpan data nasabah maupun PIN nasabah. Ini karena prinsip kerja mesin ATM hanya menyampaikan pesan (pass through request) nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan.

Pentingnya Kartu ATM dan PIN

Karena cara kerja ATM seperti tersebut di atas, maka ada dua hal yang sangat penting untuk dijaga agar transaksi nasabah di ATM aman, yaitu: Kartu ATM dan PIN. Kedua perangkat ini seperti gembok pintu dan anak kuncinya. Satu dengan lainnya saling berhubungan erat.

Sebab itu pula, untuk menjaga keamanan, jangan pinjamkan Kartu ATM kepada orang lain untuk kepentingan apapun. Simpanlah Kartu ATM pada tempat-tempat yang aman dan tidak mudah dijangkau orang lain.

Sedangkan untuk PIN, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh nasabah dalam menjaga kerahasiaannya adalah:

• Jangan pernah memberitahukan PIN kepada orang lain

• Sedapat mungkin jangan sampai ada yang lihat saat kita meng-input PIN

• Ganti PIN secara berkala

• PIN jangan sesuatu yang mudah ditebak, misalnya tanggal lahir

• Jangan menyimpan surat pemberitahuan PIN dari bank di dalam dompet

• Jangan mencatat PIN dan menyimpannya dalam dompet

• PIN menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pemilik rekening

PIN ini bersifat sangat pribadi, untuk itu artinya hanya diketahui oleh pemiliknya saja. Dengan menjaga kerahasiaan PIN maka nasabah menjaga keamanan rekeningnya sendiri.

Anjungan Tunai Mandiri mungkin istilah yang sedikit dipaksakan, karena transaksi yang bisa dilakukan di mesin ATM tidak melulu transaksi tunai atau penarikan uang. Tapi it's okay lah, aku gak begitu tertarik dengan istilah tersebut.


Beberapa jenis ATM:
1. ATM (Cash Dispenser) Front Load / Front Door (Buka Depan)
2. ATM (Cash Dispenser) Rear Load / Rear Door (Buka Belakang)
3. ATM (Cash Dispenser with Depository), ATM dengan fasilitas setoran
4. dan jenis lainnya dengan perlengkapan optional disediakan oleh Vendor ATM


Merek ATM:
1. IBM Diebold
2. NCR
3. Siemens
4. Digital
5. dll...


Aku sendiri biasa mendevelop aplikasi dengan bantuan mesin ATM NCR dan IBM Diebold. Type-nya, untuk NCR adalah NCR 5670, NCR 5870. Sedangkan untuk IBM Diebold adalah Diebold 4783, Diebold 1064ix.


Mesin ATM terdiri dari 2 bagian:
a. Bagian Atas (Upper Compartement):
- Monitor
- Customer keypad
- Card reader
- Journal printer
- Receipt Printer

b. Bagian Bawah (Lower Compartement):
- Combination lock
- Dispenser module
- Cash cassette
- Reject cassette
- CPU

Baca Selengkapnya......

Jumat, Desember 11, 2009

Rumah Anda Jadikan Area Hotspot

Komponen utama jaringan lokal LAN

Apa sebenarnya yang membentuk jaringan komputer? Jawabannya jelas, komputer. Tapi bagaimana komputer-komputer tersebut saling terhubung? Ada dua macam, perangkat keras (peripheral) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dimaksud di sini mencakup
A.Network interface card (NIC)
B.Hub
C.Switch dan bridge
D.Router
E.Kabel
F.Perangkat lunak OS

Perangkat lunak yang jelas dibutuhkan adalah sistem operasi jaringan. Tulisan untuk pemula ini bertujuan menjelaskan apa dan bagaimana masing-masing perangkat keras yang telah disebutkan di atas.

Sebagai gambaran awal, Anda bisa melihat diagram yang melengkapi tulisan ini untuk mengetahui posisi setiap komponen. Komponen standar sebuah jaringan sederhana adalah Network interface card, hub dan kabel. Dengan ketiga komponen ini, Anda sudah bisa membuat suatu jaringan komputer !

Network Interace Card

Network interface card adalah kartu — maksudnya papan elektronik — yang ditanam pada setiap komputer yang terhubung ke jaringan. Beberapa komputer desktop yang dijual di pasaran saat ini sudah dilengkapi dengan kartu ini. Saat Anda membeli komputer, Anda bisa menanyakan penjualnya apakah pada komputer sudah dipasangkan NIC. Jika belum Anda bisa meminta penjualnya untuk memasangkan, atau Anda bisa membelinya dan memasangnya sendiri.

Ada banyak macam kartu jaringan. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan dari suatu NIC
tipe kartu,
jenis protokol
tipe kabel yang didukungnya.

Ada dua macam tipe kartu, yaitu PCI dan ISA. Sebagai sedikit penjelasan, pada komputer ada beberapa slot (tempat menancapkan kartu) yang disebut expansion slot. Slot-slot ini saat Anda membeli komputer sengaja dibiarkan kosong oleh pembuat komputer agar Anda bisa meningkatkan kemampuan komputer Anda dengan menambahkan beberapa kartu — misalnya, kartu suara (untuk membuat komputer “bersuara bagus”), kartu video (untuk membuat tampilan layar komputer lebih bagus), kartu SCSI (untuk membuat komputer bisa berkomunikasi dengan perangkat berbasis SCSI), atau network interface card (untuk membuat komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lain dalam jaringan). Ada dua tipe slot yang banyak dijumpai pada komputer-komputer yang beredar di pasaran, yaitu slot PCI dan slot ISA. Jika Anda membuka kotak (casing) komputer Anda, di bagian belakang Anda bisa melihat ada dua deret slot. Slot PCI biasanya adalah yang berwarna putih, slot ini lebih pendek dibandingkan slot PCI. Slot PCI mendukung kecepatan I/O (input/output) yang lebih tinggi. Di pasaran, biasanya harga kartu berbasis PCI lebih mahal.

Dari sisi protokol, jenis protokol yang saat ini paling banyak digunakan adalah Ethernet dan Fast Ethernet. Ada beberapa protokol lain, tetapi kurang populer, yaitu Token Ring, FDDI, dan ATM. Dua protokol terakhir cenderung digunakan pada jaringan besar sebagai backbone (jaringan tulang punggung yang menghubungkan banyak segmen jaringan yang lebih kecil). Ethernet mendukung kecepatan transfer data sampai 10Mbps, sedangkan Fast Ethernet mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps. Jika memilih untuk menggunakan protokol Ethernet, Anda harus membeli kartu Ethernet. Demikian juga jika Anda telah memilih Fast Ethernet. Namun saat ini juga ada kartu combo yang mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Jika saat ini Anda memilih menggunakan Ethernet, tetapi Anda telah merencanakan untuk suatu saat nanti memerlukan kecepatan transfer yang lebih tinggi — sehingga memerlukan Fast Ethernet tak salah jika Anda memilih kartu combo. Dari sisi harga, kartu Ethernet saat ini boleh dibilang sudah sangat murah.

Dari sisi kabel, ada beberapa tipe kabel yang digunakan banyak orang, yaitu:
UTP (unshielded twisted pair),
coaxial,
fiber optik.

Yang paling banyak dipilih orang adalah UTP, karena murah, kemampuannya memadai dan pemasangannya cenderung lebih mudah. Kabel coaxial (mirip dengan kabel televisi) dulu banyak digunakan orang, tetapi saat ini boleh dibilang sudah hampir tak dilirik. Fiber optik merupakan kabel paling mahal (dari sisi instalasi maupun harga per meter), tetapi kemampuannya mendukung kecepatan transfer data paling bagus. Pemasangan kabel fiber optik paling rumit, karena itu mahal.

Dalam memilih NIC, Anda harus menyesuaikan dengan tipe kabel yang telah/akan Anda pasang. Port/colokan untuk kabel UTP berbentuk mirip dengan kabel telepon tetapi sedikit lebih besar, port ini dikenal sebagai RJ-45. Ada beberapa kartu yang mendukung dua atau lebih tipe kabel. Namun jika Anda hanya akan menggunakan satu tipe kabel, pilihlah kartu yang mendukung satu tipe kabel saja karena harganya akan jauh lebih murah.

Satu hal lagi, jika Anda menggunakan komputer portabel (notebook), untuk berkoneksi ke jaringan Anda menggunakan kartu PCMCIA. Bentuk kartu ini mirip kartu kredit, tetapi sedikit tebal. Kartu ini dimasukkan ke port PCMCIA yang ada pada setiap notebook. Jika untuk komputer desktop sudah tersedia banyak pilihan kartu untuk protokol Fast Ethernet, untuk PCMCIA pilihan mereknya masih sedikit sehingga harganya sangat mahal. Jika pada komputer desktop tidak ada kartu kombinasi antara kartu jaringan dengan kartu modem, pada PCMCIA kombinasi ini justru menjadi salah satu favorit. Dengan kombinasi ini, Anda menghemat penggunaan slot PCMCIA dengan hanya menggunakan satu slot untuk dua kegunaan: modem dan jaringan. Saat ini hampir semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play (NIC secara otomatis dikonfigurasi tanpa intervensi pengguna), tetapi ada baiknya Anda pastikan bahwa NIC yang Anda beli memang mendukung PnP.

Beberapa product yang ada dipasaran saat ini antara lain:
3com
accton
dlink

Kabel

Kabel merupakan komponen penting dalam jaringan. Kabellah yang membuat data bisa mengalir di jaringan — kecuali jika Anda menggunakan jaringan tanpa kabel (wireless). Jangan sampai Anda memilih kabel berkualitas jelek, walaupun harganya murah. Ada beberapa alasan untuk hal ini, di antaranya adalah:
Investasi untuk kabel biasanya hanya dilakukan sekali pada saat awal instalasi jaringan.
Kabel jaringan cenderung disembunyikan di balik dinding atau di bawah lantai. Jika Anda menggunakan kabel bermutu rendah dan suatu saat ditemukan ada masalah pada kabel, maka usaha untuk membongkar dan memasang kembali kabel akan jauh lebih mahal dibandingkan harga yang Anda bayar untuk mendapatkan kabel kualitas bagus yang tak merepotkan.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ada tiga jenis kabel yang dikenal orang. Jenis kabel yang banyak dipilih orang — terutama untuk jaringan kecil — saat ini adalah UTP. Beberapa perusahaan/lembaga yang cukup kaya memang cenderung memilih kabel fiber optik, karena dukungan untuk pengembangan ke depan yang lebih bagus. Ada pula beberapa pengguna yang hanya menggunakan kabel fiber optik untuk backbone dan menggunakan UTP pada segmen-segmen jaringannya.

Namun memilih UTP mungkin paling masuk akal jika jaringan Anda tak terlalu besar — ingat masih banyak komponen lain yang perlu Anda beli. Dari sisi pemasangan, UTP bisa dibilang paling tak merepotkan, Anda bisa memasangnya sendiri dengan hanya sedikit pengalaman. Jadi jika sekarang Anda sedang bersiap membangun jaringan, rasanya pilihan paling tepat adalah menggunakan kabel UTP. Kabel fiber optik akan lebih masuk akal jika digunakan pada backbone, nanti jika jaringan Anda sudah semakin besar dan ban banyak segmen yang harus saling terhubung.

Beberapa product yang ada dipasaran saat ini antara lain:
Lucent
Belden
amp

Hub

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 - 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub.

Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu
manageable hub
unmanageable hub.

Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software biasanya menggunakan browser IE — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps. Nah bagaimana pula jika penggunanya hanya sendirian ?

Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.

Beberapa product yang ada dipasaran saat ini antara lain:
3com hub office connect
cisco catalyst
allied telesyn
nexus

Bridge & Switch

Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.

Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu :
cut-through
store-and-forward.

Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.

Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.

Product sejenis ini adalah:
3comm superstack, corebuilder
cisco catalyst
dlink

Router

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).

Product sejenis ini adalah:
Cisco
3com

Baca Selengkapnya......